Selasa, 30 Agustus 2011

PENYESALAN DALAM DENDAM

merah
merah
merah darah
senandung merah

dendam  menjadi noktah
jangan biarkan jiwa resah
kala jiwa terbaring lemah
di atas altar berdarah


pagi dingin terasa gerah
madah kian tak terarah
karena hati resah
kecawaku, emas berzirah

senyum terukir di bibir rembulan
cibir nyinyir nista ditelan
jiwa hitam terus berjjalan
menuju peraduan sang rembulan

dendam mengeram
coba diredam
dan terpasung di ruang temaram
pada akhirnya hati yang karam.

Pedih hati tak terperi
Tertatih jiwa berdiri
Menggali kubur asa yang mati
Dibunuh cinta berduri

O dewi peminta cinta mati
Kau bunuh rasa sejati
Terbujur binasa di palung hati
Membusuk benci menjadi-jadi

O insan pengagum cinta sejati
Jangan tertipu muslihat sumpah mati
Dusta, tidak ada cinta sejati
Cinta tidak sepenuhnya memberi

Wahai insan pemuja cinta sejati
Bodoh bila ikrarkan sumpah mati
Fikir bila maut bernyanyi
Akan kekasih turut mati

Wuahahahahaha!
Bodoh, sumpah mati itu dosa
Dilaknat Yang Kuasa
Batin juga kan tersiksa

Dewi pembawa luka
Lihatlah aku semakin gila
Serapah kian jumawa
Pasung jiwa dalam dosa

Ya Allah Yang Maha Kuasa
Aku hanya insan hina bernoda
Berapa lama derita mendera
Terlalu pedih batin terluka

Ya Allah Yang Maha Kuasa
Padamu jua kumeminta
Hamba-Mu berlumur dosa
Mohon ampuni jiwa hamba

Astaghfirullah hal adzim
Ya Rohman Ya Rohim
Jauhkan hamba dari perbuatan dzalim
Juga dari sifat lalim

Ya Allah ya Robbi
Aku lebur dalam tipu duniawi
Aku lalai dalam mengabdi
Terimalah taubat pensuci diri

Ya Allah pada-Mu kumengadu
Mohon petunjuk dan Ridho-Mu
Kuserahkan jiwa dan ragaku
Jauhkan hamba-Mu dari sifat meragu

Ya Allah tuhanku Robbi
Sesungguhnya hamba-Mu telah merugi
Dendam telah memasang hati
Beri kesempatan tuk benahi diri

Ya Allah pencipta jagat raya
Engkau beri siang pada dunia
Pada-Mu kumeminta
Penuhi kalbuku dengan cahaya

                                    24 April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar