Kamis, 22 September 2011

BILA SAATNYA TIBA

Bila serinai sangkakala bersuara
Nada-nada mengalun menulikan telinga
Matahari  enggan mengintip
Dari biliknya di timur
Rembulan pulas berselimut api
Gunung dan bukit-bukit berhamburan seperti kapas
Mendarat bebas menerpa segerombolan anai-anai
Mendidih samudera dan sungai-sungai
Mengepul meninggalkan padang tandus
Anai-anai berserakan tak berhingga

Masyar
Kehidupan menjamur di atas gurun
Matahari tertawa di atas ubun-ubun
Bocah-bocah mungil bermata bening
Berlari-lari riang
Memanggul kantung-kantung tirta
Tersenyumlah, berbahagialah ibunda bermahkota mulia

Saatnya telah tiba
Kesaksian dan pengadilan sejati
Akhirat !
Semua bicara jujur dan mahabenar

Hisab !
Rambut terbelah tujuh
Titian menuju jannah
Melintas membelah nar

Hey !
Orang-orang berjatuhan
Terperangkap samudera darah dan nanah merah
Busuk menyengat hidung sesak
Lidah-lidah api menjilat binal
Erang dan jeritan tindih-menindih
Tiada terkira maha pedih derita menyayat-nyayat

Ada pula yang tersenyum
Di taman-taman firdaus
Bunga-bunga bermekaran
Sungai-sungai madu mengalir di tengahnya
Amboy  !
Indahnya.

                                                Muara Bungo, 18 September 2011

1 komentar: